Penampilan dan Hasil Karya Inovatif Siswa SMA Maarif NU Pandaan di Gelar Karya P5
Pada hari Rabu, 30 Mei 2023, SMA Marif NU Pandaan mengadakan gelar karya P5 dengan tema “Bersinergi Smarifda Berkarya Menumbuhkan Jiwa Pancasila”.
Siswa kelas 10 dan 11 telah bekerja keras selama berbulan-bulan untuk menampilkan karya-karya terbaik mereka yang kreatif dan inspiratif.
Kegiatan Gelar Karya P5 ini diikuti oleh seluruh warga Smarifda, baik guru, staf, maupun siswa. Tidak hanya itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Pasuruan, Dinas Pariwisata Pasuruan, dan Pengawas Sekolah Tingkat SMA Cabang Dinas Pendidikan Pasuruan juga turut hadir dalam puncak acara Kurikulum Merdeka ini.
Acara dibuka secara resmi oleh kepala sekolah, Bapak Abdul Gofur, M.Pd. Kemudian, acara dilanjutkan dengan sambutan Kabid Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Pasuruan, Bapak H. Timbul Wijoyo. Acara dipenuhi dengan antusiasme dan semangat para siswa Smarifda. Setiap kelas menampilkan karya sesuai tema P5 yang sudah dijalankan. Ada juga karya yang dipajang dengan megah di depan panggung.
Penampilan tema pertama dari kelas XI yakni tema Bhinneka Tunggal Ika. Tema ini diwujudkan dengan penampilan lagu dan tari tradisional. Siswa kelas XI-5 menyanyi dan Tari Mojang Priangan, Tari Tor Tor oleh siswa kelas XI-1, dan Tari Yamko Rambe Yamko oleh siswa kelas XI-2. Selain itu, siswa XI-9 menyanyi medley lagu daerah serta menyanyi dan menari lagu Bungong Jeumpa.
Urutan selanjutnya, Tari Ngganong dibawakan oleh siswa kelas XI-4. Tari Kembang Kipas dibawakan oleh siswa kelas XI-6. Tari Aduh Manis dibawakan oleh siswa kelas XI-7. Tari Sesonderan dibawakan oleh siswa kelas XI-8. Tari Tanjung Gemirang dibawakan oleh siswa kelas XI-9. Tari sinden wayang dibawakan oleh siswa kelas XI-10. Sebagai pamungkas, siswa kelas XI-3 menampilkan tari kecak yang membuat para penonton terpukau menyaksikan penampilan yang sangat mendalami perannya menjadi tokoh tersebut.
“Bersyukur karena penampilan tersebut berjalan dengan lancar”, ujar Levin yang memerankan tokoh iblis pada Tari Kecak.
Tema kedua yang dilaksanakan siswa kelas XI adalah Suara Demokrasi. Siswa kelas XI-5 menampilkan simulasi KPPS. Simulasi tersebut bertujuan untuk melatih siswa menjadi anggota KPPS di masa depan. Dengan memberikan pengalaman langsung dalam simulasi, para peserta dapat memahami dengan baik tugas-tugas anggota KPPS.
Berikutnya, kelas X telah melaksanakan tema Kearifan Lokal, Kewirausahaan, dan Gaya Hidup Berkelanjutan. Dalam tema Kearifan Lokal, siswa menampilkan fashion show batik hasil hasil karya siswa sendiri. Siswa telah melalui proses mendesain, mencanting, mewarnai. melorod, dan menjemur. Batik tersebut disulap menjadi produk baju yang fashionable. Tiap motif yang mereka buat memiliki makna/filosofi masing masing. Salah satu contoh nya adalah batik dari siswa kelas X-6, terdapat gambar padi dan matahari yang memiliki makna memberikan manfaat untuk sesama. Ada juga gambar capung yang bermakna sikap optimisme. Sedangkan, karya batik siswa kelas X-1 dan X-2 ditampilkan dalam pigura berupa gambar wayang beber. Siswa menceritakan kisah di balik gambar tersebut.
Tema selanjutnya dari kelas X adalah Gaya Hidup Berkelanjutan. Para siswa membuat produk yang berasal dari ecobrick. Ada yang dijadikan meja, pot bunga, kursi, dan lain sebagainya. Produk tersebut dipamerkan di depan panggung sehingga seluruh penonton dan tamu undangan bisa melihatnya.
“Dari kegiatan ini memberikan manfaat dari hasil pelaksanaan gelar karya di sekolah yaitu menghasilkan wujud produk melalui Kurikulum Merdeka atau yang biasa dikenal P5. Dari kegiatan ini, anak-anak mendapat pengalaman untuk diterapkan di kehidupan setelah ini”, ujar Bapak Sujono, M.Pd., Pengawas SMA Cabang Dinas Pendidikan Pasuruan.
Tidak hanya itu, setiap kelas (X maupun XI) juga harus mengirimkan perwakilannya untuk menjaga stand bazar. Itu untuk mewujudkan tema Kewirausahaan. Ada yang khas dari produk siswa kelas X. Mereka harus menjual minimal satu menu yang berbahan dasar ubi ungu. Selain itu, ada juga stand siswa LPK Tata Busana yang menjual produk baju hasil karya mereka sendiri. Baju tersebut dibandrol dengan harga yang terjangkau, mulai dari 30 ribuan sampai 60 ribuan.
Di tengah penampilan, Bapak Erwan Tjahjono, S.H., M.M., Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Pasuruan menyempatkan hadir dalam acara ini. Beliau turut mengapresiasi karya siswa Smarifda yang luar biasa. Suasana acara sangat meriah. Apalagi, di akhir acara, Ibu Yustina Rahmah, S.Pd. memberikan penghargaan untuk kelas yang mendapatkan kategori juara tertentu.
Setelah semua rangkaian kegiatan selesai, acara ditutup dengan doa. Kemudian, dilanjutkan dengan foto bersama. Semoga kegiatan ini dapat memperkuat karakter luhur siswa Smarifda.
Oleh: Jihan Lailatul Fadhilah