RESOLUSI 2022 BANGKITLAH INDONESIAKU

Tahun yang baru memberikan ruang bagi munculnya harapan-harapan baru. Untuk tahun 2022, masyarakat menyatakan harapan yang senada, yakni pandemi segera usai. Tak pernah dibayangkan sebelumnya, kehadiran wabah akibat virus mematikan ini pun sangat menghancurkan seluruh sendi-sendi kehidupan manusia. Banyak yang berpendapat sama bahwa tahun 2022 ini adalah tahun penghabisan artinya habislah sudah masa pandemi, dan segeralah bergerak ke fase berikutnya memasuki kehidupan yang baru dengan segala keragaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Banyak hal yang akan dilakukan di tahun 2022 ini, beberapa aspek akan dituju diantaranya pendidikan, sosial, ekonomi, budaya dan hukum. Dari beberapa hal yang memang menjadi tujuan di tahun 2022, satu target utama yang bisa jadi mendominasi dan akan diberikan prioritas khusus, akan dikejar bisa jadi dengan berlari cepat untuk mengerjar ketertinggalan pada periode sebelumnya. Tidak hanya saya mungkin yang beranggapan bahwa Indonesia mengalami krisis yang luar biasa selama masa pandemi, krisis ekonomi, sosial, budaya dan krisis pendidikan ini yang menurut saya menduduki rangking pertama di Indonesia.

Kita semua menyadari dengan sepenuhnya bahwa masa pandemi adalah masa yang sangat sulit, harus meninggalkan banyak hal demi menyelematkan bangsa ini, harus melupakan banyak hal demi mengejar sesuatu yang akan menjadi target pemenuhan sandi kehidupan selama masa itu belum berlalu. Dunia Pendidikan serasa porak poranda, kegiatan keakraban siswa dan guru tiba-tiba terhenti karena harus mengikuti instruksi pemerintah demi kebaikan dan keselamatan bersama. Sempat terbersit dalam benak saya apa yang akan terjadi dengan generasi muda Indonesia jika niat baik menjadi seorang penerus BJ. Habibie menjadi terhambat, saya pun pernah berfikir keras bagaimana saya bisa memberikan yang terbaik untuk siswa saya jika kondisinya tetap seperti ini, dan akhirnya galau serta resah berkepanjangan tiba-tiba sering saya alami.

Pada awalnya para generasi muda, menikmati belajar setiap hari di sekolah atau kampus dengan tatap muka bersama tenaga pengajar. Namun kini semuanya benar-benar berubah. Perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran daring membuat saya setengah mati mengikuti arusnya. Ditambah banyaknya hambatan yang pastinya pernah dirasakan oleh hamper seluruh

Pelajar di dunia, terutama Indonesia. Tak usai hingga menjelang 2 tahun ini, secercah harapan dari para pelajar, digaungkan untuk menjadi tonggak semangat dalam meneruskan kehidupan negara. Harapan yang nantinya akan terus diperjuangkan untuk mencapai Indonesia pulih. Seiring dengan perkembangan Indonesia yang semakin membaik dari beberapa sektor, terbersit dalam fikiran saya ingin menyegerakan bersua dengan anak-anak di sekolah, dimana kondisi ini amat sangat dirindukan, saat bisa bersama mereka seperti tak ada  hal lain yang membuat kita sangat bahagia selain bisa bersama-sama mereka dari pagi hingga siang.

          Bukan hal yang mudah untuk menyadari betapa pentingnya nilai persatuan demi masa depan bangsa. Jika dimulai dari diri kita sendiri, tentunya cita-cita negara dapat pula kita capai. Di masa pandemi COVID-19 ini, para pelajar, mengharapkan sebuah persatuan tekad. Tekad untuk rajin menuntut ilmu, tekad untuk mempersiapkan bahwa masa depan Indonesia ada di tangan kita. Dengan menyatunya seluruh tekad kita sebagai pelajar, dapat diharapkan agar menjadi modal awal Indonesia dalam menyongsong masa depan.

Pemerataan ilmu pengetahuan sangat lah penting. Bukan hanya mengunggulkan bibit yang telah unggul, tapi tentang memoles bibit sejak 0 hingga menjadi unggul. Begitu juga dengan tenaga pengajar yang berperan sangat besar dalam dunia pendidikan. Asupan pendidikan bagi kami, adalah hal yang perlu diratakan. Apalagi di dalam kondisi pandemi ini, dengan semua latar belakang yang ada, tak semua dari kita mampu. Hal inilah yang kemudian seharusnya menjadi perhatian bagi pemerintah untuk mampu menciptakan keadaan yang seimbang terutama di dunia pendidikan. 

Dalam dunia pendidikan Indonesia, kita dituntut untuk mencari nilai sebesar-besarnya, bukan untuk meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan yang sebanyak-banyaknya. Kurikulum yang diterapkan terasa begitu berat bagi para pelajar Indonesia, ditambah dengan kondisi sekarang ini, rasanya semua mustahil hanya dengan ‘menonton’ melalui layar komputer ataupun smartphone. Tentu saja kita sangat berharap Indonesia ke depannya mampu memperbaiki sistem pendidikan yang ada. Bukan hanya soal mencari nilai, melainkan juga tentang kualitas dari ilmu pengetahuan yang telah dipelajari. Kami yakin apabila sejak dini kami difokuskan dengan bidang yang kita kuasai, tenaga sumber daya manusia kita pasti bisa bersaing dengan pihak luar.

Sungguh ironi jika dibayangkan bagaimana kehidupan pelajar di kota dan di desa.  berharap Indonesia segera bangkit dari sakit ini dan satu persatu mulai memperbaikinya kembali. Harapan-harapan yang digaungkan ini menjadikan cerminan bahwasanya masih banyak yang harus diperbaiki di Indonesia. Meski dalam kondisi seperti ini, Tahun 2022 menjadi tahun kebahagiaan karena seluruh sektor di Indonesia kembali bangkit menemukan jati dirinya kembali, bangunlah dari mimpi Panjang, dan bersegeralah meraih masa depan cemerlang. Banyak hal yang masih bisa kita lakukan untuk diri kita sendiri, untuk orang lain, untuk saudara-saudara kita dan tentu saja untuk Indinesia tercinta. saya juga percaya Indonesia adalah negara yang cerdas dan mampu melalui semuanya. Jaga kesehatan selalu dan tetap meningkatkan kualitas diri. Indonesia harus bangkit kembali, Pendidikan akan kembali menggema, generasi muda para pelajar akan terus menggerakan jari jemarinya demi meraih cita-cita mereka.

Tak pernah berharap apapun dari kondisi Indonesia di tahun 2022, hanya akan terus berdoa ingin Indonesia kembali menorehkan jutaan prestasi, membangkitkan kembali gairah berliterasi dimanapun itu, menumbuhkan rasa sayang dan cinta kasih dengan sesama. (AH)