Kemarin (2-10-2019) Siswa-siswi kelas XII MIPA dan IPS SMA MAARIF NU PANDAAN telah melaksanakan TBS, ada 3 lab multimedia yang kami sediakan yang dibagi 3 sesi.
Apa itu Tes Bakat Skolastik (TBS)?.TBS merupakan alat tes yang digunakan untuk memprediksi kemampuan seseorang jika diberikan kesempatan untuk melanjutkan belajar ke jenjang yang lebih tinggi atau pada situasi yang baru. Penggunaan TBS untuk memberikan informasi potensi belajar siswa sehingga dapat melengkapi hasil tes prestasi yang sudah diterapkan di sekolah saat ini. Berbeda dari tes prestasi, TBS disusun tidak berdasarkan silabus mata pelajaran tertentu sehingga dalam menjawab soal lebih tergantung pada daya nalar siswa baik logis maupun analitis.
TBS dikembangkan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Balitbang Kemendikbud sejak tahun 1990, yang dalam pengembangannya sedikit banyak mengacu pada pengembangan SAT (Scholastic Aptitude Test). SAT merupakan tes potensi yang digunakan sebagai salah satu alat seleksi masuk perguruan tinggi di Amerika. Salah satu keunggulan TBS adalah prosedur pengembangan butir soal yang sudah terstandar dengan melibatkan tenaga ahli dari beberapa perguruan tinggi, sehingga soal yang dikembangkan merupakan soal yang valid. Soal yang telah diuji kemudian dikelola dalam bentuk bank soal yang terkalibrasi sehingga hasil tes dari beberapa subtes yang berbeda, tahun yang berbeda, dan rakitan atau paket yang berbeda, akan dapat diperbandingkan.
Puspendik mengembangkan TBS dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang terdiri dari 3 subtes. Berikut ini rincian masing-masing subtes TBS:
- Subtes Verbal : mengukur kemampuan seseorang dalam menggunakan logika verbal untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan masalah kata/bahasa
Subtes verbal terdiri dari: Sinonim, Antonim, Analogi dan Wacana
- Subtes Kuantitatif: mengukur kemampuan matematis sederhana, memahami konsep matematika dan menggunakan logika angka untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan angka.
Subtes Kuantitatif terdiri dari: Deretan Angka, Aritmatika dan Aljabar, dan Geometri.
- Subtes Penalaran: Mengukur kemampuan untuk memilih dan mengorganisasi informasi yang relevan untuk menyelesaikan masalah.
Subtes Penalaran terdiri dari: Logis, diagram dan Analitis.
TBS diharapkan dapat digunakan di sekolah-sekolah sehingga sekolah akan memperoleh informasi mengenai potensi belajar siswa didiknya. Akurasi prediksi prestasi siswa pada jenjang/kelas yang lebih tinggi dapat terlihat berdasarkan hasil TBS, yang berarti bahwa TBS mempunyai korelasi yang signifikan dengan prestasi belajar siswa. Siswa dengan nilai TBS yang tinggi, maka siswa tersebut tentunya akan mempunyai prestasi belajar yang bagus.
“Kalau untuk penerimaan siswa atau mengukur pengetahuan siswa boleh saja pak. . . Tapi sifatnya bukan TBS tapi TPA.”komentar salah satu guru BK.
Alhamdulillah, kemarin semua siswa bisa berpartisipasi, meskipun di lab 2 sesi pertama ada kendala. Meskipun begitu kita berupaya secara maksimal untuk memperbaiki server yang bermasalah.
Mudah-mudahan siswa-siswi SMA MAARIF NU PANDAAN bisa menemukan jati diri serta berkarakter dan berakhlaqul karimah dengan baik.